Bank Sentral Afghanistan Ternyata Sudah Kehabisan Stok Dolar AS Sebelum Dikuasai Taliban

Suparjo Ramalan
Bank Sentral Afghanistan ternyata sudah kehabisan stok dolar AS sebelum dikuasai Taliban. Foto: Reuters

Krisis mata uang mempersulit Taliban untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk membayar listrik atau gaji pegawai pemerintah, banyak di antara mereka belum dibayar beberapa bulan. Adapun cadangan dana sebesar 9 miliar dolar AS telah dibekukan setelah Taliban merebut Kabul, dan meninggalkan bank sentral hanya dengan uang tunai di brankasnya.

Menurut laporan itu, bank sentral akhirnya melelang valas sebesar 1,5 miliar dolar AS pada 1 Juni hingga 15 Agustus kepada dealer valuta asing lokal.

"Pada 15 Agustus, bank sentral memiliki kewajiban yang luar biasa sebesar 700 juta dolar AS dan 50 miliar Afghan (569 juta dolar AS) terhadap bank-bank komersial," katanya.

Mehrabi menjelaskan, meskipun lelang diumumkan hampir 1,5 miliar dolar AS, namun jumlah sebenarnya yang terjual hanya 714 juta dolar AS. Dia mengatakan, bank sentral telah melanjutkan lelang valas untuk mengurangi depresiasi dan inflasi.

Sementara itu, laporan juga mempertanyakan keputusan bank sentral mengalihkan sebagian cadangannya ke cabang provinsi, menempatkannya dalam risiko karena gerilyawan Taliban membuat kemajuan di seluruh negeri mulai akhir 2020 menjelang kemenangan mereka.

Dikatakan sekitar 202 juta dolar AS disimpan di cabang-cabang ini pada akhir tahun lalu, dibandingkan tahun sebelunya sebesar 12,9 juta dolar AS, dan uang tunai tidak dipindahkan karena provinsi mulai jatuh ke tangan pemberontak Taliban.

"Sejumlah uang dilaporkan hilang (dicuri) dari beberapa cabang provinsi," kata laporan itu, tanpa menyebutkan berapa jumlahnya.

Mehrabi mengaku, bank sentral sedang menyelidiki uang yang dicuri dari tiga cabangnya, meskipun bukan oleh Taliban. Kendati demikian, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Mantan gubernur bank sentral Ajmal Ahmady, yang meninggalkan negara itu sehari setelah Kabul jatuh, tidak menanggapi email dan pesan lain yang meminta komentar atas tindakannya dan bank tersebut pada bulan-bulan sebelum Taliban berkuasa. Namun Ahmady mengatakan di Twitter pada beberapa pekan terakhir, dia melakukan yang terbaik untuk mengelola keuangan, dan menyalahkan kekurangan uang tunai karena pembekuan aset bank sentral di luar negeri.

Dalam pernyataannya, dia juga mengatakan, bank sentral telah mengelola ekonomi dengan baik sebelum jatuhnya Kabul dan dia terpaksa meninggalkan stafnya karena takut akan keselamatannya. Dia mengatakan, tidak ada uang yang dicuri dari rekening cadangan mana pun.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Nasional
10 hari lalu

Hashim Ungkap Prabowo Sempat Ditawari Uang Sogok Rp16,5 Triliun: Ditolak Mentah-Mentah!

Internasional
12 hari lalu

Pemicu Perang Pakistan-Afghanistan yang Menewaskan Puluhan Orang

Internasional
12 hari lalu

Militer Pakistan Serang Ibu Kota Kabul Afghanistan Sebelum Sepakati Gencatan Senjata

Internasional
12 hari lalu

Perang Tewaskan Puluhan Orang, Pakistan-Afghanistan Sepakati Gencatan Senjata 48 Jam

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal