Begini Strategi Pemerintah Jaga Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tinggi, Inklusif dan Berkualitas

Cahya Puteri Abdi Rabbi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

Lebih lanjut, Ferry mengatakan, prospek ekonomi sampai dengan akhir tahun masih sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari beberapa indikator pada bulan Juli tahun 2023 yakni Indeks Keyakinan Konsumen yang terus berada di level optimis yakni 123,5 Indeks Penjualan Riil tumbuh 6,3 persen, PMI Manufaktur Indonesia di level ekspansif yakni sebesar 53,3.

Kinerja sektor eksternal juga masih terjaga, dan Rasio Utang Luar Negeri (ULN) terhadap PDB berada di angka 29,3 persen (kuartal II 2023) dan cadangan devisa sebesar 137,7 miliar dolar AS pada Juli 2023.

Meskipun berbagai lembaga internasional memproyeksikan ekonomi global melambat pada tahun 2023, dengan modal kondisi ekonomi nasional terkini, Pemerintah tetap optimis menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen pada tahun 2023.

“Pemerintah akan tetap terus mewapadai berbagai tantangan dan dinamika global yang akan mempengaruhi pencapaian target pertumbuhan ekonomi,” ucap Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.

Dalam hal pengendalian inflasi, memperhatikan resiko El Nino, pemerintah terus memantau ketersediaan dan perkembangan harga pangan. Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga tingkat produksi pada periode panen gadu di tengah berlangsungnya El Nino.

Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas UMKM melalui meningkatan akses pembiayaan masih terus menjadi prioritas Pemerintah. Pemerintah juga terus mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berkualitas untuk UMKM produktif. Realisasi KUR Jan 2023 sampai dengan 31 Juli 2023 sebesar Rp126,63 triliun atau 42,64 persen dari target tahun 2023 dan diberikan kepada 2,30 juta debitur.

Terkait keuangan inklusif, inklusi keuangan di Indonesia saat ini terus menunjukkan perkembangan yang positif dan konsisten. Dari aspek tingkat penggunaan produk dan layanan keuangan formal, tercatat telah mencapai 85,1 persen pada Tahun 2022, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 83,6 persen.

Pemerintah terus mengupayakan perluasan akses masyarakat kepada produk dan layanan keuangan formal sehingga semakin banyak calon pelaku usaha yang menjadi bankable

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
5 jam lalu

Purbaya soal Redenominasi Rupiah: Wewenang BI, Bukan Tahun Ini atau 2026

Nasional
11 jam lalu

Sandiaga Uno Tingkatkan Omzet Usaha hingga Rp33 Juta dalam 2 Hari, Begini Caranya

Nasional
2 hari lalu

Program Desa Emas Bikin UMKM Lebih Percaya Diri dan Berkembang

Nasional
2 hari lalu

Sandiaga Uno: Program Desa Emas Dorong Kedaulatan Pangan dan Lapangan Kerja

Nasional
2 hari lalu

Angela Tanoesoedibjo: Kolaborasi Multipihak Kunci Majukan UMKM Desa

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal