Belajar dari Alibaba, Bank Indonesia Berencana Bangun Data Hub

Rully Ramli
Bank Indonesia (BI) menyebutkan, data merupakan salah satu aspek paling penting dalam era sistem keuangan digital. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, data merupakan salah satu aspek paling penting dalam era sistem keuangan digital. Oleh karenanya, data tidak boleh dikuasai satu pihak.

Alibaba merupakan salah satu contoh perusahaan yang menguasai data konsumennya dalam suatu negara. Dengan begitu, perusahaan asal China tersebut menghasilkan satu monopoli data di negara tersebut.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Erwin Haryono mengakui, monopoli data tersebut merupakan salah satu alasan mengapa Alibaba bisa berkembang pesat di China. Namun, pada saat bersamaan, monopoli ini kemudian memunculkan adanya isu shadow banking bagi para konsumen.

"Alibaba berkembang cepat, tapi datanya dikuasai sendiri. Dia kuasai hulu sampa hilir. Tidak salah gunakan data, tapi dia ciptakan sebuah monopoli, jadi muncul isu-isu shadow banking," tutur Erwin di Gedung Thamrin BI, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Belajar dari kasus tersebut, tambah Erwin, BI tidak ingin adanya monopoli data dari pihak-pihak tertentu. Pihaknya justru ingin menciptakan keterbukaan data antar satu pihak dengan yang lainnya.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

BI Singgung Pembentukan Mata Uang Digital untuk Awasi Risiko Kripto 

Nasional
5 hari lalu

Prabowo: Negara Harus Hadir dan Berpihak pada Kelompok Rentan!

Nasional
10 hari lalu

Viral Uang Baru Redenominasi Diluncurkan 2026, Begini Penjelasan BI  

Nasional
14 hari lalu

Hore! QRIS Bisa Dipakai di China dan Korsel, Beli Dimsum dan Tteokbokki Lebih Mudah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal