BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Ini Alasannya

Anggie Ariesta
Bank Indonesia (BI) disarankan untuk mempertahankan suku bunga (BI Rate) di level 4,75 persen dalam RDG terakhir tahun ini. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

Riefky memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga oleh BI saat ini berisiko memicu naiknya tekanan inflasi dan berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar Rupiah.

Penurunan signifikan pada inflasi harga bergejolak (terutama pangan) disebut Riefky sebagai penegasan peran stabilisasi harga pangan dan kebijakan sisi penawaran dalam menjaga inflasi tetap terkendali.

Namun, peningkatan pada inflasi harga diatur pemerintah, seiring dengan adanya potensi faktor musiman di akhir tahun, memperkuat perlunya kebijakan moneter yang hati-hati.

“Mempertimbangkan perkembangan terkini pada inflasi dan nilai tukar, pemotongan suku bunga oleh Bank Indonesia berisiko memicu naiknya tekanan inflasi dan berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar Rupiah. Oleh karena ini, kami berpandangan bahwa Bank Indonesia perlu menahan suku bunga acuannya di 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur terakhir di 2025,” katanya.

BI juga didorong untuk terus fokus pada stabilisasi nilai tukar Rupiah dan siap melakukan intervensi jika diperlukan.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

Duh! 6.000 Lulusan S2 dan S3 Nganggur dan Putus Asa Cari Kerja

Nasional
8 hari lalu

Respons Bank Indonesia soal Kabar Pembobolan Dana Rp800 Miliar lewat BI-Fast

Nasional
12 hari lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Naik Tipis ke Rp16.648 per Dolar AS

Makro
16 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal