Selain itu, Josua menyoroti outlook fiskal Indonesia yang sedikit memburuk akibat realisasi APBN Februari 2025. Namun, lembaga pemeringkat seperti Fitch masih mempertahankan outlook stable untuk Indonesia.
Investor juga menantikan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Maret 2025. Josua memperkirakan baik BI maupun FOMC akan mempertahankan suku bunga acuan masing-masing.
Adapun investor tidak hanya menantikan hasil rapat RDG BI, melainkan juga hasil rapat dewan gubernur bank sentral AS atau Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Maret 2025.
"BI dan FOMC diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada bulan ini, mempertimbangkan ketidakpastian global yang cukup tinggi terkait dengan kebijakan tarif impor dari pemerintah AS," katanya.