JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) meyakini aliran modal asing akan kembali ke Indonesia. Pasalnya, prospek ekonomi Indonesia masih menjanjikan dalam jangka panjang.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, investasi asing dalam bentuk portofolio akan volatil pada triwulan II-2020, namun mulai stabil pada triwulan berikutnya.
“Ke depan kami percaya bahwa portofolio asing akan masuk, memang akan naik turun pada triwulan kedua khususnya, mungkin sebagian triwulan ketiga karena memang kondisi global masih tidak menentu” ujar Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu, (8/4/2020).
Perry mengungkapkan, tekanan global akan jauh lebih reda pada triwulan IV-2020 dan akan diikuti oleh derasnya modal asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow). Dengan begitu, aliran modal asing ini akan menopang rupiah.
Pria asal Sukoharjo tersebut memastikan BI akan menjaga kurs rupiah dari tekanan. Selain memastikan mekanisme pasar tetap berjalan, bank sentral siap mengintervensi rupiah di pasar lewat cadangan devisa yang saat ini mencapai 121 miliar dolar AS.
Apabila cadangan devisa tak cukup, kata Perry, BI masih memiliki amunisi berupa fasilitas repo line dari bank sentral AS, The Fed. Nilainya cukup besar hingga 60 miliar dolar AS.
“Walau repo line tidak bisa menambah cadangan devisa kita, fasilitas itu bisa digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan” ujar Perry.