JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, vaksin Sinovac tahap dua sebanyak 1,8 juta dosis yang didatangkan dari China ke Indonesia diperuntukan sebagai vaksin mandiri atau berbayar. Sementara vaksin 1,2 juta dosis yang sudah tiba di Indonesia pada Minggu malam tadi adalah vaksin program pemerintah (subsidi).
"Seperti yang disampaikan Menteri Kesehatan, vaksin yang tiba ini adalah vaksin bantuan Pemerintah. Sedangkan yang akan datang kemudian, sebagian ditujukan untuk vaksin mandiri," ujar Erick, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Dia mengungkapkan, vaksinasi akan dilakukan sesudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin mandiri ditargetkan untuk masyarakat mampu atau kelas menengah atas. Dalam prosesnya, Kementerian BUMN akan menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan asosiasi pengusaha lainnya,
“Solusi dari pandemi ini adalah gotong royong. Gotong royong menjaga protokol kesehatan, gotong royong membantu yang terdampak. Begitu juga dengan vaksinasi, saya ajak masyarakat mampu turut bergotong royong dan kita sudah berkomunikasi dengan Kadin dan banyak asosiasi lainnya,” kata dia.