Defisit Transaksi Berjalan Melebar, Menko Darmin Tak Ambil Pusing

Rully Ramli
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: iNews.id)

Tingginya angka CAD salah satunya disebabkan oleh angka ekspor yang masih belum bisa mengimbangi impor. Meskipun diperkirakan akan terus naik, CAD tidak akan memunculkan sentimen negatif untuk Indonesia.

Darmin menjamin CAD bukan menjadi satu-satunya aspek penilaian perekonomian negara. "Sentimen negatif? Tergantung. Ekonomi kita kalau dilihat pertumbuhan oke, inflasi oke, lain-lain oke," kata Darmin.

Saat ini, kata Darmin pemerintah telah menjalankan sejumlah instrumen  untuk menekan defisit neraca perdagangan. Salah satu upaya itu, yakni perluasan biodiesel 20 persen (B20) yang disinyalir mampu menekan impor minyak dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebagai informasi, defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III-2018 meningkat sejalan dengan menguatnya permintaan domestik. Defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2018 tercatat sebesar 8,8 miliar dolar AS (3,37 persen PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar 8,0 miliar dolar AS (3,02 persen PDB).

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
4 bulan lalu

Pemerintah Luncurkan PP 28/2025, Permudahan Izin Usaha untuk Dukung Pertumbuhan Investasi

Makro
11 bulan lalu

Lengkap! Ini Paket Insentif yang Diluncurkan Pemerintah, Ada Diskon Listrik hingga 50%

Bisnis
1 tahun lalu

Airlangga Buka Suara soal Pengawasan Kemenkeu Langsung di Bawah Presiden Prabowo

Bisnis
1 tahun lalu

Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan bagi Pengemudi Ojol

Makro
1 tahun lalu

Menko Airlangga: AZEC Dorong Transisi Energi dan Ekonomi Hijau di Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal