Kedekatan lokasi antara bandara yang lama dan yang akan dibangun karena kedua bandara tersebut harus saling terkoneksi. Pasalnya, Bandara Soekarno-Hatta 2 ini dibangun memang untuk membantu kapasitas pengunjung bandara lama yang sudah berlebih.
"Ini musti terkoneksi tidak boleh sendiri-sendiri," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, saat ini PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator bandara tengah membicarakan konsep pembangunan Bandara Soekarno-Hatta 2 dengan Menteri Perhubungan, termasuk air traffic.
Dengan dekatnya jarak antara kedua bandara tersebut, maka diperlukan pengaturan lalu lintas udara (air traffic) yang matang. Hal ini sangat perlu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam penerbangan yang bisa menyebabkan kecelakaan.
"Sudah mulai bicarakan dengan Pak Menhub karena tidak terlepas dengan air trafficnya karena air traffic harus paralel dengan Soekarno Hatta 1. Mungkin sudah siap. Itu tidak terlalu lama (merampungkan) air trafficnya," tutur Rini.
Ia melanjutkan, meskipun saat ini Bandara Soekarno-Hatta terus ditingkatkan kapasitasnya dengan membangun terminal 4, namun tidak akan dapat menampung sekitar 80 juta pengunjung pada tahun ini. Sementara kapasitas Bandara Soekarno-Hatta saat ini hanya 43 juta.
"Saya mendorong AP II bangun bandara di tempat lain karena di sini tidak memungkinkan. Kalau meningkatkan semua terminal tidak akan mengejar ketertinggalan," ujarnya.