“Diharapkan dengan perubahan ini, proses pengadaan barang/jasa di Kementerian PUPR akan lebih berkualitas untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur,” ucapnya.
Dia merinci jumlah proyek yang berhasil dilelang dini berasal dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Alam 1.014 paket senilai Rp3,56 triliun. Ditjen Bina Marga 932 paket senilai Rp9,04, Ditjen Cipta Karya 279 paket senilai Rp1,14 triliun Ditjen Penyediaan Perumahan sebanyak sembilan paket senilai Rp26 miliar atau satu persen dari target dan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) sekitar 12 paket senilai Rp9,3 miliar, dan Balitbang 9 paket senilai Rp9,9 miliar serta Setjen 12 paket senilai Rp59 miliar.
Syarif menambahkan, sekitar 50-60 persen paket proyek yang sudah berhasil dilelang sudah bisa mulai dikerjakan pada bulan ini. Dia menyebut, pemerintah juga akan memastikan bahwa kualitas material infrastruktur tetap terjaga.
Pada tahun ini, pihaknya memperkirakan kebutuhan material dan peralatan konstruksi masing-masing aspal minyak 921,58 ribu ton, semen 3,9 juta ton, baja 1,57 juta ton, alat berat 8.890 unit, dan beton pracetak 4,73 juta ton.