BOGOR, iNews.id - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto tetap fokus menyoroti masalah-masalah ekonomi yang menghambat pembangunan nasional. Prabowo mengatakan, Indonesia adalah negara kaya dengan sumber daya alam, sehingga seharusnya ekonomi bisa tumbuh dua digit.
"Pertama, negara ini terjebak dalam berbagai permasalahan ekonomi, di antaranya adalah PDB per kapita yang stagnan di angka 3.000 dolar AS dan tingkat pengangguran yang tinggi," kata Prabowo dalam simposium di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2019).
Simposium tersebut mengambil tema 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi Dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit'. Acara ini diselenggarakan Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (IKS UKRI).
Kedua, Prabowo menjelaskan, impor minyak mentah dan BBM yang menghabiskan devisa hingga 20 miliar dolar AS per tahun yang terus menerus membebani APBN. Ketiga, impor pangan seperti gandum, beras, dan jagung yang menghabiskan 5 miliar dolar AS per tahun.
"Keempat, defisit neraca perdagangan yang telah mencapai 8 miliar dolar AS di tahun 2018, dan kelima, kebutuhan pertumbuhan ekonomi double-digit yang tidak pernah tercapai," tuturnya.