Untuk mengatasi kelima masalah tersebut, Prabowo merancang strategi yang diberi nama 'Strategi Dorongan Besar Kita'. Target-target yang akan dicapai lewat strategi ini di antaranya swasembada pangan seperti gandum, beras dan jagung dalam dua tahun serta swasembada energi dalam tiga tahun.
"Menghentikan impor pangan dan bahan bakar minyak yang menghemat 25 miliar dolar AS per tahun, menciptakan 28 juta lapangan kerja baru dalam tiga tahun, dan menambah pendapatan dari ekspor beras dan jagung sebesar 12,5 miliar per tahun, serta pertumbuhan ekonomi sampai 15 persen, karena perputaran ekonomi dalam negeri mencapai 150 miliar dolar AS per tahun," kata dia.
Dalam jangka pendek, Prabowo menerangkan langkah-langkah yang harus segera dilaksanakan di antaranya konversi 8 juta hektare (ha) tanah terlantar menjadi lahan pertanian produktif dan konversi 6 juta ha tanah terlantar menjadi hutan bioenergi.
"Jika kebutuhan per hektar untuk konversi lahan tersebut adalah 3000 dolar AS, maka total diperlukan 42 miliar dolar AS," ucap Prabowo.
Untuk mengeksekusi program-program ini, kata Prabowo, negara perlu membentuk task force dorongan besar yang setidaknya terdiri dari Bulog dan Pertamina serta kementerian terkait di samping dukungan tanah negara dan APBN.