JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong agar Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia di 2045. Untuk menyukseskan hal ini, Kementan menggenjot produksi sejumlah komoditas straregis, seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, gula, dan daging sapi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membuat berbagai trobosan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis. Di awal kepemimpinanya tahun 2014, ia merangsang peningkatan komoditas utama melalui upaya khusus (upsus) padi, jagung, dan kedelai (pajale), disertai dengan bawang merah dan cabai serta program sapi indukan wajib bunting (SIWAB).
Sedangkan untuk gula, selain melakukan revitalisasi pabrik gula yang sudah ada, Kementan juga mendorong investasi swasta untuk membangun pabrik gula baru.
Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro menyatakan, upaya peningkatan produksi hasil pertanian juga dilakukan dengan merevisi sejumlah regulasi. Lewat perubahan aturan diharapkan hambatan-hambatan dalam menggenjot sektor pertanian bisa hilang.
“Langkah konkret pertama yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah dengan merevisi regulasi Perpres Nomor 172 tahun 2014 tentang pengadaan benih dan pupuk dari lelang menjadi penunjukan langsung. Hingga saat ini, Kementerian Pertanian telah melakukan deregulasi dengan mencabut 291 permentan/Kepmentan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/11/2018).