Dia mencontohkan orang bergaji Rp4 juta per bulan terkena PHK kemudian mendapat bantuan Rp600 ribu dari pemerintah, maka tingkat konsumsi masyarakat tersebut tidak setinggi seperti saat masih bekerja.
“Dengan Rp600 ribu kita berharap konsumsi naik seperti waktu dia gajinya Rp4 juta kan tidak mungkin. Jadi konsumsinya tetap turun, tapi tetap konsumsi dan tetap hidup,” ujarnya.
Piter menyarankan pemerintah masih harus ekspansi terhadap berbagai insentif, stimulus, dan bantuan sosial (bansos) terutama untuk masyarakat yang benar-benar terdampak. “Mungkin sekarang masih ada keluhan yang dibantu siapa, yang kena PHK siapa. Artinya bantuan itu belum menyentuh semua yang membutuhkan,” katanya.
Sebab itu, dia menyarankan agar pemerintah dapat memperbaiki data terkait penerima manfaat agar bantuan dapat tersalurkan secara cepat dan tepat. “Kalau mau ditambah ya perlu ditambah agar semua yang terdampak mendapat bantuan,” ujar Piter.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal kedua 2020 minus 5,32 persen. Pertumbuhan ekonomi negatif ini merupakan yang pertama kalinya sejak periode 1999. Jika pada kuratal III kembali negatif, Indonesia dipastkan masuk resesi.