JAKARTA, iNews.id - Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen secara year on year (yoy). Ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam 16 tahun terakhir, sekaligus mencatatkan rekor pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak krisis Subprime Mortgage, bahkan lebih tinggi dari negara peers.
Pertumbuhan tersebut dicapai saat kasus aktif Covid-19 rata-rata selama kuartal II 2021 tercatat mencapai 113.218 kasus. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hal tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi terus berlanjut dan tingginya angka kepercayaan masyarakat maupun investor terhadap Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang dilakukan pemerintah.
"Pertumbuhan ekonomi yang terjadi tersebut ditopang oleh kuatnya pertumbuhan baik dari sisi demand maupun supply,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers Virtual tentang Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2021, Kamis (5/8/2021).
Dari sisi demand, komitmen pemerintah dalam PC-PEN mendorong konsumsi pemerintah tumbuh 8,06 persen (yoy). Komitmen ini secara bersamaan telah berhasil meningkatkan konsumsi rumah tangga sebesar 5,93 persen (yoy) dan konsumsi LNPRT tumbuh juga sebesar 4,12 persen (yoy).
Pembentukan Modal Tetap Bruto juga tumbuh tinggi sebesar 7,54 persen (yoy) seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian domestik yang mendorong kapasitas produksi dunia usaha. Membaiknya perekonomian global juga membuat ekspor tumbuh sangat tinggi sebesar 31,78 persen (yoy) disusul dengan impor yang tumbuh 31,22 persen (yoy).
Dari sisi supply, seluruh sektor lapangan usaha mengalami perbaikan. Sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar PDB tumbuh positif sebesar 6,58 persen (yoy). Sektor utama lainnya juga tumbuh signifikan, antara lain sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 25,10 persen (yoy) serta sektor akomodasi dan makanan minuman tumbuh 21,58 persen (yoy).
“Beberapa sektor yang mendukung aktivitas di tengah pandemi Covid-19 juga melanjutkan penguatan pertumbuhan, seperti sektor informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan. Kami juga melihat, sektor pertanian masih konsisten tumbuh selama pandemi dan berperan penting terhadap ketahanan pangan Indonesia,” ujar Airlangga.