Indonesia memiliki berbagai komoditas unggulan yang masih dapat terus ditingkatkan value-nya agar berkontribusi lebih tinggi lagi bagi perekonomian nasional, misalnya minyak sawit yang menjadi nomor 1 di dunia yang potensinya dapat ditingkatkan hingga 70 juta ton atau Rp959,8 trilliun pada 2029.
Kemudian, kelapa yang nomor 2 di dunia dengan potensi 3,75 juta ton atau Rp60 trilliun, begitupun untuk komoditas ekspor lainnya.
Dengan pendekatan yang komprehensif antara hulu dan hilir, Kementerian Pertanian optimistis bahwa sektor pertanian Indonesia akan terus berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, baik melalui peningkatan ekspor maupun pengembangan industri pangan dalam negeri yang lebih kuat.
“Ekspor pertanian tetap menjadi andalan dan terus menunjukkan tren yang positif. Kami akan terus memastikan agar sektor ini berkembang secara berkelanjutan dan mampu bersaing di kancah global,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, jika secara kumulatif, nilai ekspor CPO dan turunannya adalah 1,38 miliar Dolar AS atau setara Rp21,4 triliun (Kurs Rp15.515) pada September 2024.
Di sisi lain, Amalia mengatakan, dari sisi harga CPO dan turunannya sendiri di tingkat global pada September 2024 mengalami peningkatan menjadi 932,05 Dolar AS per ton dari bulan sebelumnya sebesar 898,90 Dolar AS per ton.