Pada 2022, pertumbuhan ekonomi China hanya sebesar 3 persen, yang merupakan pertumbuhan ekonomi terrendah negara tirai bambu dalam lebih dari 40 tahun terakhir.
IMF mencatat, China telah berkembang lebih lambat daripada dunia secara keseluruhan. Tetapi berakhirnya kebijakan Zero-Covid diperkirakan akan menghidupkan kembali aktivitas pada tahun 2023.
Dia mengatakan, China dan India diperkirakan akan menyumbang setengah dari pertumbuhan global tahun ini, sementara Amerika Serikat dan Eropa berkontribusi 10 persen.
IMF juga memperbaiki proyeksi pertumbuhan ekonomi bagi Amerika Serikat, yakni sebesar 1,4 persen di 2023. Sedangkan untuk 19 negara yang berbagi mata uang euro pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan sebesar 0,7 persen.
Pierre-Olivier Gourinchas memaparkan, ekonomi Rusia, yang terkena sanksi Barat akibat invasi ke Ukraina, juga terbukti lebih kuat dari yang diperkirakan. IMF memperkirakan Rusia mencatat pertumbuhan 0,3 persen tahun ini.