IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS, Peluangnya Tipis Hindari Resesi

Michelle Natalia
IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, peluang AS tipis hindari resesi. Foto: Reuters

WASHINGTON, iNews.id - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Itu karena kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif menurunkan permintaan tetapi memperkirakan negara itu memiliki peluang tipis untuk menghindari resesi

Dalam penilaian tahunan kebijakan ekonomi AS, IMF memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh 2,9 persen pada 2022. Angka itu di bawah perkiraan terbaru pada April lalu sebesar 3,7 persen. 

Sementara untuk 2023, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 2,3 persen. Sedangkan pada 2024, pertumbuhannya diperkirakan hanya mencapai 0,8 persen. 

Padahal Oktober 2021 lalu, IMF memperkirakan pertumbuhan AS sebesar 5,2 persen pada tahun ini. Namun sejak itu, varian Covid-19 baru dan gangguan rantai pasokan telah memperlambat pemulihan, sementara harga bahan bakar dan makanan melonjak tajam karena perang Rusia di Ukraina, yang memicu inflasi AS ke level tertinggi dalam 40 tahun.

"Kami sadar ada jalan sempit untuk menghindari resesi di AS," kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/6/2022). 

Dia mencatat, prospek tersebut memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi.

"Ekonomi terus pulih dari pandemi dan guncangan penting menghantam ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina dan dari lockdown di China. Kejutan negatif lebih lanjut pasti akan membuat situasi lebih sulit," ujarnya. 

Jika cukup besar, Deputi Direktur Belahan Barat IMF Nigel Chalk mengatakan, kejutan dapat mendorong AS ke dalam resesi, tetapi kemungkinan akan pendek dan dangkal dengan sedikit peningkatan jumlah pengangguran, mirip dengan resesi AS pada 2001 lalu. Menurutnya, penghematan anggaran yang kuat akan membantu mendukung permintaan.

Sementara itu, Georgieva menuturkan, stabilitas harga penting untuk melindungi pendapatan AS dan mempertahankan pertumbuhan, tetapi mungkin ada beberapa rasa sakit bagi konsumen untuk mencapainya.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Dick Cheney Mantan Wapres Amerika Serikat Meninggal di Usia 84 Tahun

Internasional
13 jam lalu

Cawalkot Muslim New York Zohran Mamdani Unggul dalam Polling, Kalahkan Jagoan Trump

Internasional
13 jam lalu

Pilwalkot New York, Kandidat Muslim Zohran Mamdani Siap Ukir Sejarah

Internasional
14 jam lalu

Amerika Siapkan Operasi Militer ke Meksiko, Gunakan Drone Habisi Geng Narkoba?

Internasional
17 jam lalu

Nah, Trump Tak Akan Paksa Netanyahu Akui Negara Palestina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal