IMF memproyeksi pertumbuhan produk domestik bruto China tahun lalu sebesar 3,2 persen, setara dengan prospek global IMF untuk 2022. IMF juga memprediksi pertumbuhan tahunan di China meningkat pada 2023 menjadi 4,4 persen, sementara aktivitas global semakin melambat.
Sementara, Georgieva menilai ekonomi AS paling tangguh saat ini dan dapat menghindari resesi. Menurutnya, ekonomi Negeri Paman Sam bisa menghindari kontraksi langsung yang kemungkinan akan menimpa sepertiga dari ekonomi dunia.
"AS paling tangguh dan dapat menghindari resesi. Kami melihat pasar tenaga kerja tetap cukup kuat," katanya.
Namun, hal tersebut justru menjadi risiko karena dapat menghambat kemajuan yang perlu dibuat The Fed untuk membawa inflasi AS ke level yang ditargetkan. Inflasi menunjukkan tanda-tanda telah melewati puncaknya saat tahun 2022 berakhir.
Tahun lalu, dalam pengetatan kebijakan paling agresif sejak awal 1980-an, The Fed meningkatkan suku bunga acuannya dari mendekati nol pada Maret ke kisaran saat ini 4,25 persen hingga 4,50 persen. Pejabat The Fed memproyeksikan suku bunga akan menembus angka 5 persen pada 2023.