WASHINGTON, iNews.id - Krisis ekonomi akibat Covid-19 diperkirakan tidak seburuk prediksi awal. Namun, proses pemulihan ekonomi ke depan masih harus menghadapi pendakian yang sulit.
Pada Juni lalu, IMF memproyeksikan terjadi kontraksi sebesar 4,9 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) dunia tahun ini. Tetapi, ekonomi global menunjukkan kinerja lebih baik dari ekspektasi IMF pada kuartal II dan III tahun ini.
Hal itu diperkirakan mengarah pada revisi sedikit ke atas untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang akan dirilis IMF minggu depan. “Gambaran hari ini ternyata tidak terlalu mengerikan. Kami sekarang melihat bahwa perkembangan di kuartal II dan III agak lebih baik dari yang diperkirakan di awal. Ekonomi global sedang bangkit kembali dari kedalaman krisis, tapi bencana ini masih jauh dari selesai,” ujar Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva dalam pidatonya di Washington, dikutip dari CNBC pada Rabu (7/10/2020).
Dia menjelaskan, kinerja yang lebih baik dari perkiraan awal berasal dari langkah kebijakan yang luar biasa dari para pemerintah negara-negara anggota. Terutama dari gelontoran bantuan ekonomi untuk dapat menopang aktivitas berbagai sektor usaha, di mana pada saat bersamaan harus menutup perbatasan akibat Covid-19.
“Pemerintah telah memberikan sekitar 12 triliun dolar AS dukungan fiskal kepada rumah tangga dan perusahaan. Tindakan kebijakan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya juga telah mempertahankan aliran kredit, membantu jutaan perusahaan untuk tetap berbisnis,” kata Georgieva.