Indef Sebut Daya Beli Rendah Jadi Biang Keladi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus

Aditya Pratama
Pertumbuhan ekonomi pada 2020 minus sebesar 2,07 persen akibat daya beli masyarakat yang tertekan. (Foto: ilustrasi/Okezone)

Rizal menilai, pelaku usaha dan konsumen tak merespons penurunan suku bunga acuan, sehingga mereka tidak tertarik mengambil kredit baru dari perbankan. Dia menduga hal ini terjadi karena daya beli yang lemah.

Konsumsi rumah tangga pada tahun lalu memang tercatat minus 2,63 persen, sehingga menyumbang -1,43 persen terhadap pertumbuhan PDB.

"Suku bunga kredit konsumsi juga diturunkan ditambah juga insentif untuk dorong supply-demand driven, dengan berbagai insentif bansos untuk dorong demand driven malah negatif juga. Ini tentu permasalahannya ada di daya beli, ditambah dengan Covid-19 yang semakin berkecamuk," ujar Rizal.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Bisnis
6 jam lalu

MNC Sekuritas dan CGS International Sekuritas Tawarkan Waran Terstruktur Seri 10

Nasional
4 hari lalu

Investasi di Jakarta Tembus Rp204 Triliun, Jadi Daya Tarik Ekonomi Nasional

Nasional
4 hari lalu

Prabowo Bertemu Dasco hingga Purbaya, Bahas Stabilitas Politik hingga Penguatan Pertumbuhan Ekonomi 

Bisnis
4 hari lalu

Jangan Lewatkan IG Live MNC Sekuritas Sore Ini: Unboxing MotionTrade Lite

Nasional
4 hari lalu

Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Purbaya Sebut Bukti APBN Dikelola Efektif

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal