Selain itu, dengan adanya peningkatan ini artinya Fitch mengapresiasi bagaimana pengelolaan makro Indonesia. Terutama bagaimana Indonesia memiliki rasio-rasio ketahanan terhadap external shock jika sewaktu-waktu terjadi gejolak dari luar.
Menurut Mirza, salah satu penyebab kenaikan peringkat dari Fitch adalah kemampuan pengelolaan cadangan devisa yang semakin baik. Saat ini, otoritas moneter secara konsisten terus menjaga supaya ketahanan cadangan devisa Indonesia bisa bertahan sekitar 8 bulan impor.
Dia juga menuturkan, saat ekonomi global bergejolak pada 2013, cadangan devisa mampu bertahan pada kisaran 92 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sementara saat ini, cadangan devisa sudah naik lebih dari 126 miliar dolar AS.
"Nanti kan ada juga global bond yang diterbitkan oleh pemerintah dan itu akan menambah cadangan devisa untuk bulan Desember," katanya.
Selain cadangan devisa, BI mengatakan, ketahanan ekonomi Indonesia saat ini juga lebih kuat ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang terkendali, ekspor dan impor yang terus meningkat, serta stabilnya inflasi dan nilai tukar rupiah.
"Defisit (transaksi berjalan) berhasil dikelola 2 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto). Dibanding situasi dulu tahun 1998 saat krisis 20 tahun yang lalu kan di atas 3 persen dari PDB," kata dia.