Dia menyebutkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,47 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,41 persen.
Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,50 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok transportasi sebesar 0,42 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,17 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,14 persen.
"Sementara kelompok pengeluaran kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan," ujarnya.
Adapun penyebab inflasi dari kelompok makanan, berasal dari cabai merah yang menyumbang 0,10 persen, minyak goreng dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,04, dan telur ayam ras dengan andil 0,04 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,27 persen dengan IHK 109,02. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Kendari sebesar 0,07 persen dengan IHK 108,63.