Inflasi Nyaris 100 Persen, Masyarakat Argentina Cari Barang Bekas hingga Barter untuk Bertahan Hidup

Aditya Pratama
Masyarakat memeriksa tumpakan sampah untuk mencari barang daur ulang di tempat pembuangan sampah di Lujan, Argentina. (Foto: Reuters)

Satu abad yang lalu, Argentina merupakan salah satu negara paling makmur di dunia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini negara tersebut telah meluncur dari satu krisis ekonomi ke krisis ekonomi lainnya dan telah berjuang untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

Saat ini, harga di Argentina mengalami kenaikan paling cepat sejak 1990-an dengan masalah yang disebabkan oleh pencetakan uang, kenaikan harga, dan diperparah oleh kenaikan global terkait biaya pupuk untuk pertanian dan impor gas.

Inflasi diprediksi naik 6,7 persen pada bulan September. Hal ini menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga menjadi 75 persen dengan kemungkinan kenaikan lebih lanjut. Tingkat kemiskinan meningkat lebih dari 36 persen pada paruh pertama tahun 2022 dan kemiskinan ekstrim naik menjadi 8,8 persen atau sekitar 2,6 juta orang. 

Pada tahun 2001, pada saat krisis ekonomi terburuk di Argentina, Sandra Contreras mendirikan Lujan Barter Club. Saat ini, tempatnya menjadi pilihan bagi masyarakat Argentina yang ingin menukar barang-barang seperti pakaian lama dengan sekantong tepung atau pasta.

"Orang-orang datang sangat putus asa, gaji mereka tidak cukup, keadaan semakin buruk dari hari ke hari," ujar Contreras. Dia menyebut, orang akan mulai mengantri dua jam sebelum klub barter dibuka setiap pagi.

"Orang-orang tidak punya uang lagi, mereka perlu membawa pulang sesuatu, jadi tidak ada pilihan selain barter," katanya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
6 hari lalu

Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025

Makro
6 hari lalu

Inflasi Oktober 2025 Tembus 0,28 Persen, Didorong Emas Perhiasan hingga Cabai Rawit

Nasional
20 hari lalu

Purbaya Ingatkan Kepala Daerah Pentingnya Jaga Inflasi: Kalau Ada Pemilu, Hampir Pasti Terpilih Lagi

Nasional
27 hari lalu

Buruh Tuntut Kenaikan Upah Minimum 2026 Berkisar 8,5-10,5 Persen, Ini Alasannya

Nasional
27 hari lalu

Buruh Ancam Mogok Kerja jika Upah Minimum 2026 Naik di Bawah 8,5 Persen

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal