Selain itu, dari sisi produksi, Amalia menyoroti sektor industri pengolahan yang memiliki share 19,25 persen dan tumbuh 4,55 persen sebagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan kuartal I 2025.
Dia menekankan perlunya analisis lebih mendalam untuk mengidentifikasi sub-sektor industri pengolahan mana yang menjadi pendorong utama pertumbuhan dan mana yang mengalami perlambatan.
Terakhir, Amalia kembali menegaskan perbedaan signifikan antara kuartal I 2024 dan 2025 dari sisi pengeluaran pemerintah.
"Pada sisi pengeluaran, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan triwulan I 2025 sebesar 4,87 persen, saya sudah sampaikan dimana kuartal I 2024 ini, kita ada masa pemilu yang di triwulan I ini tidak ada," pungkasnya.
Dengan demikian, kontraksi pada konsumsi pemerintah akibat tidak adanya Pemilu menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, meskipun ada momen Ramadan dan awal Idul Fitri.