"Tadi sudah paparan, tapi saya minta paparan detailnya dalam minggu-minggu depan. Supaya kita tahu pendanaan mereka Rp6,3 triliun itu darimana saja dananya karena ini non-APBN, siapa konsultannya. Jangan nanti proyeknya dibilang iya, peletakan batu pertama, tahu-tahu tidak berlanjut," katanya.
Meski telah mendapat gambaran awal, Luhut mengaku belum mengetahui apakah nantinya pengelolaan bandara akan diserahkan kepada pemerintah atau tidak. Pasalnya, investor bisa saja bekerja sama dengan Angkasa Pura atau justru mengajukan diri sebagai Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) agar mendapatkan hak pengelolaan bandara.
"Mungkin mereka ajukan. Tadi belum sampai detail ke situ. Kalau di (bandara) Kediri, iya, nanti kan diserahkan ke pemerintah, nanti pemerintah yang urus," tuturnya.
Terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan bandara di Bali utara masih masuk tahap kajian. Menurut dia, kajian kemungkinan bisa diselesaikan dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Namun, pemerintah mengaku akan mengutamakan prinsip kehati-hatian karena Bali merupakan destinasi wisata utama.
"Saya masih mengkaji. Semua masih memberikan pendapat. Itu dikumpulkan dan dikaji," ujarnya.