Agung menargetkan PT Pertani mampu menyerap gabah petani saat panen raya sekitar 300.000 ton Gabah Kering Panen (GKP). Pasalnya, kapasitas dryer rata-ratanya adalah 30 ton per hari dengan kapasitas RMU sekitar 2 hingga 3 ton per jamnya.
“Dengan kapasitas dryer rata-rata 30 ton/hari dan kapasitas RMU 2-3 ton/jam, serta peluang pasar beras yang masih terbuka lebar khususnya antar pulau ke wilayah timur Indonesia, saya yakin PT Pertani bisa menyerap gabah petani hingga 300 ribu ton,” kata Agung.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono, menjelaskan pihaknya akan mengambil gabah petani dengan harga yang potensial. Pihaknya ingin agar harga gabah petani tidak anjlok saat panen raya karena kenyataanya hasil panen gabah petani yang sudah diserap pihaknya sangat berkualitas.
“Sebagai BUMN di bidang pangan, kami ingin hadir di tengah masyarakat, khususnya petani yang intinya tidak boleh dirugikan. Ketika panen raya kita juga mengambil gabah dengan harga komersial. Petani jangan sampai merugi, kita siap untuk offtake menyerap gabah petani,” ucap Maryono.