Selain itu, Bulog telah melakukan digitalisasi pada setiap proses komersialnya dengan mendirikan e-commerce pangan terbesar di Indonesia yaitu panganandotcom yang berkerja sama dengan shopee dan i-store-i-send. Selain itu semua produk Bulog kini dapat dengan mudah didapat melaui e-commerce lain seperti Tokopedia, Blanja.com serta Ralalai.
“Kemajuan teknologi digital harus dimanfaatkan sebagai oppurtunity yang bisa memberikan nilai tambah bagi konsumen kita, dengan adanya Panganandotcom, konsumen dapat membeli produk Bulog yang berkualitas dan harga terjangkau dan barang langsung diantar sampai rumah," katanya.
Mantan Kepala BNN itu menyatakan, Perum Bulog juga memperoleh sejumlah PMN senilai Rp 2 triliun untuk mendukung penguatan komersial seperti pembangunan Control Atmosphere Storage (CAS), gudang modern kedelai, dan gudang modern beras. Pada tahun depan, rencananya dilakukan pembangunan Corn Drying Center (CDC), serta MRMP (Modern Rice Milling Plan).
"Namun Bulog juga membutuhkan sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan dari para regulator, berupa regulasi yang jelas dan didukung sistem penganggaran yang jelas serta mudah dilaksanakan sejak dari hulu sebagai bentuk keberpihakan kepada petani dan juga hilir sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat sebagai konsumen," katanya. (adv)