“Dulu ngomong dunia, global economy growth-nya akan -2,5 persen. Ganti lagi ke -5 persen. Terakhir, OECD bahkan -6 sampai -7,6 persen coba. Berubah terus. Lha kalau kita tidak ngeri dan menganggap ini biasa-biasa saja, waduh bahaya banget,” ujarnya.
Dia menyoroti rendahnya penyerapan anggaran yang seharusnya bisa mengungkit perekonomian. Dia meminta agar kementerian, terutama yang memperoleh anggaran besar, segera membelanjakannya.
“Kita ingin ada percepatan penyerapan anggaran. Kita tahu semuanya, bahwa dunia sedang krisis. Krisis kesehatan, krisis ekonomi, 215 negara mengalami hal yang sama, termasuk kita,” tuturnya.