JAKARTA, iNews.id - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 diperkirakan minus 4,3 persen. Proyeksi terbaru tersebut lebih dalam dibandingkan sebelumnya 3,8 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia cukup beruntung karena ekonomi April-Juni 2020 minus sekitar 4,3 persen. Angka tersebut dinilainya bisa lebih parah kalau Indonesia menerapkan pembatasan secara penuh (lockdown).
"Kuartal kedua mungkin kita bisa minus ke 4,3 (persen). Di kuartal pertama kita masih positif 2,97 (persen). Saya nggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu, mungkin bisa minus 17 (persen)," kata Jokowi, Rabu (15/7/2020).
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 memang kerap berubah. Sekitar tiga bulan lalu, dia ditelepon bos IMF, Kristalina Georgieva bahwa ekonomi global tahun ini bakal minus 2,5 persen.
"Tapi terakhir, setelah itu, Bank Dunia mengatakan, David (Presiden Bank Dunia, David Malpass) mengatakan, minus 5 persen. Tapi terakhir, OECD, angkanya sudah berubah total lagi, sangat dinamis, harian ini, ketidakpastian ini harian, bukan mingguan, harian. Terakhir sudah berada pada angka minus 6 sampai minus 7,6 (persen). Betapa beratnya situasi ini," tuturnya.