Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menambahkan, tagihan subsidi Pertamina mencapai Rp40 triliun. Dari jumlah tersebut, untuk tagihan BBM TNI dan Polri sudah dicairkan sebesar Rp5,5 triliun.
"TNI Polri kan Rp10 triliun dan sudah dibayar Rp5,5 triliun. Kita berharap awal tahun ini dan tahun depan sisanya," ujarnya.
Elia mengaku, arus kas Pertamina masih cukup aman. Pasalnya, laba Pertamina masih cukup besar.
“Kemarin kan laba di 1,9 miliar dolar AS, hampir 2 miliar dolar AS. Jadi cash flow tidak ada gangguan," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Menurut Sofyan, pada prinsipnya PLN memahami keinginan pemerintah untuk tidak menaikan tarif dalam tiga periode ke depan. Untuk itu, PLN akan terus melakukan efisiensi berbagai komponen biaya.
"Ini akan kami lakukan dalam 3 bulan. Secara cash flow masih cukuplah, kan ada permbayaran subisidi dari pemerintah dan itu memperkuat kami punya cash flow," ujarnya. (Feby Novalius)