Direktur Keuangan dan Administrasi MRT Jakarta, Tuhiyat menjelaskan, fungsi Kartu Jelajah tidak berbeda jauh dengan kartu tiket KRL Commuterline yang diterbitkan oleh KCI. Bila pengguna menggunakan kartu single trip, maka hanya bisa turun di stasiun yang telah ditentukan.
"Yang dimaksud single trip kalau saya beli tiket dari Stasiun Lebak Bulus mau ke Senayan, saya beli tiket tarifnya sudah tertentu. Tapi saya mau turunnya di Blok M, boleh (lebih dekat). Tapi kalau saya turunnya di Dukuh atas (lebih jauh), maka ada penyesuaian (harga)," tutur Tuhiyat.
Sementara itu, kata Tuhiyat, kartu multi trip berlaku layaknya kartu e-money pada umumnya. Dalam kartu itu, pengguna bisa mengisi saldo dan turun di stasiun mana saja asalkan saldo mencukupi.
Dari keterangan MRT Jakarta, kartu single trip juga bisa di-top-up setiap berangkat dan masih digunakan dalami periode yang sangat terbatas yakni maksimal tujuh hari. Adapun kartu multi trip memiliki periode saldo yang lebih panjang.