Kemendag Akui Perdagangan Berjangka Komoditi Belum Sesuai Harapan

Antara
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menilai, industri perdagangan berjangka komoditi yang sudah berjalan 18 tahun belum sesuai dengan harapan.

"Sejak diluncurkan pada 15 Desember 2000, belum berjalan sebagaimana yang diharapkan," kata Kepala Bappebti Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana usai ditemui pada Seminar Nasional Perdagangan Berjangka di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Indrasari mengatakan, bursa berjangka belum dapat dijadikan sarana lindung nilai oleh pelaku usaha dan bursa berjangka luar negeri. Hal itu bertolak belakang dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara penghasil utama beberapa komoditas dunia, seperti minyak kelapa sawit (CPO), kakao, karet, kopi, dan batu bara.

Menurut dia, saat ini produk sistem perdagangan alternatif masih mendominasi, yaitu 82 persen dari total transaksi di Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Sementara itu, transaksi kontrak berjangka multirateral likuiditasnya sangat minim dan kualitas pasarnya belum dalam.

Likuiditas transaksi kontrak multilateral merupakan tolok ukur keberhasilan industri PBK karena secara teori mikro ekonomi mekanisme kontrak multilateral merupakan pertemuan antara supply dan demand yang sesungguhnya, melibatkan banyak pihak, tidak ada pihak yang saling mendikte.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Bisnis
1 bulan lalu

TEI ke-40 Resmi Dibuka, Hadirkan Keunggulan Produk Indonesia Tanpa Batas 

Bisnis
12 bulan lalu

Mendag Soal Harga Minyakita di Atas HET: Kebanyakan di Indonesia Timur

Bisnis
1 tahun lalu

Profil Budi Santoso, Birokrat yang Dipilih Prabowo jadi Menteri Perdagangan

Bisnis
1 tahun lalu

Mendag Zulhas Bertemu Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal