JAKARTA, iNews.id - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada 2023 mendatang, dengan progres saat ini mencapai 80 persen. Namun dalam perjalanannya, proyek ini mengalami hambatan, seperti bengkaknya biaya pengerjaan.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan kendala utama terhambatnya megaproyek tersebut. Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat konstruksi KCJB menjadi terhambat.
Tak hanya itu, pembebasan lahan dan perubahan desain konstruksi pun menjadi faktor lain. Padahal, pemerintah sebelumnya memastikan proses pembebasan lahan untuk KCJB rampung pada Januari 2020.
Target tersebut setelah Menteri BUMN Erick Thohir membentuk satuan tugas (Satgas) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat pengerjaan proyek strategi nasional di sektor konstruksi tersebut.
"KCIC saat ini kelebihan akibat karena kondisi Corona kemarin, yaitu masalah lahan (pembebasan lahan) dan masalah perubahan desain karena kondisi geografis dan kondisi geologis itu," kata Arya kepada wartawan, Senin (11/10/2021).