Peningkatan ekspor Indonesia Januari-September 2022 didorong oleh ekspor migas yang masih tumbuh tinggi mencapai 38,56 persen (ytd) sedangkan ekspor non-migas tumbuh 33,21 persen (ytd).
Dari sisi sektoral, sektor pertambangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi mencapai 91,98 persen (ytd) disusul sektor manufaktur tumbuh 22,23 persen (ytd) sejalan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang tumbuh di zona ekspansif.
Sementara itu, impor Indonesia turut mencatatkan kinerja positif mencapai 19,81 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 22,01 persen (yoy) meski relatif melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Tumbuhnya impor antara lain didukung oleh PMI Manufaktur Indonesia pada September 2022 yang terus melanjutkan ekspansi serta impor migas yang naik sebesar 83,53 persen (yoy) sekaligus impor non-migas yang tumbuh 14,02 persen (yoy).
Sejak Januari hingga September 2022, total impor Indonesia mencapai 179,49 miliar dolar AS dan dari sisi penggunaan tercatat impor bahan baku dan barang modal tumbuh tinggi masing-masing 23,21 persen (yoy) dan 41,13 persen (yoy).
Terkait dengan impor barang konsumsi, meski menurun secara tahunan sebesar 11,17 persen karena kenaikan harga namun secara kumulatif dari Januari hingga September masih tumbuh 3,52 persen.