Dengan kemudahan perizinan tersebut juga mendorong peningkatan ekspor pertanian periode 2016-2018. Pada 2016 ekspor sektor pertanian sebesar Rp384,9 triliun naik 29,7 persen menjadi Rp499,3 triliun di 2018.
"Ekspor naik 29 persen. Jangan bicara per komoditas tapi kita membaca data dari seluruh komoditas. Ada 460 komoditas yang harus kita jaga," ucapnya.
Dia melanjutkan, ekspor kelapa sawit naik 22,5 persen, karet naik 21,3 persen, kelapa 14,8 persen, kopi 28,6 persen, manggis 252,61 persen, pisang 706,2 persen. Kemudian, impor komoditas lainnya seperti beras umum, bawang merah dan cabai segar turun hingga 100 persen.
Kementan juga berhasil menurunkan inflasi bahan pangan selama empat tahun ini meskipun pada 2018 kembali naik ke level 3,41 persen. Pada 2014 tercatat 10,57 persen, sempat turun di 2015 menjadi 4,93 persen, lalu naik di 2016 5,69 persen dan turun tajam di 2017 yang sebesar 1,26 persen.
"Itu menunjukkan bahwa produksi pangan kita meningkat. Untuk turun 0,5 persen saja begitu sulit, ini turun sekitar 8 pesen," tuturnya.