"Dampaknya membuat cukup banyak investor melepas portofolionya di pasar saham. Ini menggerus IHSG hari ini 258 poin menjadi 4.891 atau turun 5 persen dari penutupan hari Rabu di level 5.149," ujarnya.
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menilai tanpa pengetatan PSBB sekalipun resesi sudah diyakini akan terjadi. Sementara kini PSBB kembali diperketat walaupun hanya di Jakarta.
Pada masa PSBB transisi lalu perekonomian sudah bergerak kembali walaupun masih sangat terbatas. Penyaluran kredit mulai tumbuh terutama dengan dorongan likuiditas dari pemerintah. "Semua akan berbalik melambat kembali," ujar Piter.
Dia melanjutkan fokusnya akan berapa lama pengetatan ini berlangsung. Kalau misalnya hingga akhir tahun tentu dampaknya akan besar. Perekonomian akan benar-benar kembali terpuruk. Penyaluran kredit akan kembali terhenti. Walaupun NPL bisa diredam dengan kebijakan restrukturisasi kredit.
"Memang penanggulangan wabah harus diutamakan. Harapan terbaiknya dengan pengetatan PSBB ini jumlah kasus covid19 bisa benar-benar melandai," ujarnya.