KSPI Kritik RUU Cipta Kerja Dibahas seperti Sinetron Kejar Tayang

Michelle Natalia
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)

JAKARTA, iNews.id - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengkritik pembahasan Omnibus Law atau RUU Cipta Kerja (Ciptaker) yang tergesa-gesa. Proses pembahasan antara DPR dan pemerintah dinilai layaknya sinetron kejar tayang.

Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, mayoritas fraksi di DPR menolak klaster ketenagakerjaan dalam RUU Ciptakerja. Mereka ingin pasal-pasal tersebut kembali ke UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

"Hanya dua fraksi yang tidak memasukkan itu. Tujuh fraksi meminta dicabut itu klasterr ketenagakerjaan dari RUU Cipta Kerja, agar kembali ke UU 13/2003 yang existing," ujar Said.

Namun, kata dia, usulan buruh dan mayoritas fraksi ditolak. Dia menuding Badan Legislatif (Baleg) DPR dan pemerintah ngotot mempertahankan klaster ketenagakerjaan.

"Faktanya Panja Baleg dengan pemerintah kejar tayang seperti sinetron. Dalam kurun waktu 5 hari, bayangkan pasal kontroversial tentang upah, cuti, karyawan kontrak, outsourcing, cuti, waktu kerja jaminan sosial, pesangon, dan sanksi pidana, itu hanya 3 hari selesai," tuturnya.

Said menyebut, 32 serikat buruh sudah membentuk tim perumus bersama Panitia Kerja Badan Legislatif (Baleg) DPR untuk membahas klaster ketenagakerjaan. KSPI, kata dia, tak menolak RUU Ciptaker untuk mendukung investasi asal tak merugikan buruh.

"Kami setuju dengan Pak Jokowi. Kami bersama beliau, setuju soal kemudahan investasi di Indonesia, juga regulasi dan iklim investasi perlu diperbaiki. Yang kami tidak setujui adalah perlindungan buruh dikurangi dalam RUU Cipta Kerja," ucap Said.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
29 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Alasan KSPI-Partai Buruh Pilih Gelar Aksi di JCC, Bukan DPR

Nasional
29 hari lalu

Buruh Konsolidasi Aksi di JCC Senayan, Tuntut Kenaikan Upah Minimal 8,5 Persen

Nasional
2 bulan lalu

Buruh Tuntut Kenaikan Upah Minimum 2026 Berkisar 8,5-10,5 Persen, Ini Alasannya

Megapolitan
2 bulan lalu

Demo Buruh di Gedung DPR Bubar, Lalin Jalan Gatot Subroto Arah Slipi Lancar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal