JAKARTA, iNews.id – Pemerintah tengah mencari berbagai cara untuk menekan impor minyak dan gas (migas) demi memperkuat rupiah. Salah satu solusi yang tengah dilakukan adalah menggenjot kilang minyak yang terintegrasi dengan petrokimia.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan menggenjot produksi kilang Tuban yang saat ini dikelola oleh PT Pertamina (Persero). Namun, kata Menkeu, status kilang ini masih belum jelas setelah ditinggalkan pemilik lamanya, PT Trans Pasific Petroleum Indotama (TPPI) dengan utang.
Menkeu menyebut, kilang TPPI saat ini belum bisa berproduksi secara maksimal karena banyak masalah seperti struktur kepemilikan yang tidak jelas, keuangan, bahan baku, hingga pemasaran. Padahal, kilang ini tidak hanya mampu mengolah kondensat menjadi BBM seperti Pertalite dan Pertamax, tapi juga bahan kimia lain.
"Pada dasarnya kita ingin aset itu lebih produktif. Selama ini kan masih sangat ada yang disebut masalah warisan legacy masa lalu, karena adanya utang dari pihak lain yang kemudian dikonversi menjadi multiyear bond," kata Menkeu di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Menkeu mengatakan, jika kilang di Jawa Timur ini bisa beroperasi secara penuh, impor BBM bisa ditekan hingga 30 persen. Kilang ini bisa mengolah kondensat sekitar 100 ribu barel per hari.