Investasi di perusahaan-perusahaan terkait ekonomi syariah juga telah meningkat signifikan, mencapai 25,9 miliar dolar AS di 2022-2023, melambangkan 128 persen pertumbuhan tahunan (yea-on-year/yoy). Lebih dari 55 persen investasi berada di dalam kategori keuangan syariah. Media menarik 19,2 persen, travel 13,1 persen, dan makanan halal 8,5 persen.
"Data-data ini menunjukkan merger dan akuisisi yang dilakukan korporat, investasi modal ventura di start-up teknologi, dan investasi ekuitas swasta," ucap Rafiuddin.
Impor produk halal oleh negara anggota OIC diperkirakan tumbuh di level 7,6 persen CAGR ke 492 miliar dolar AS di 2027, dengan 359 miliar dolar AS di 2022.
"Impor oleh negara-negara anggota OIC melambangkan mayoritas perdagangan halal produk secara signifikan secara global, yang mencakup makanan dna minuman, fashion (pakaian dan alas sepatu), farmasi, dan kosmetik," tuturnya.
Memasuki tahun ke-10, laporan SGIE telah berevolusi menjadi titik referensi global untuk mengevaluasi perkembangan tahunan ekonomi Islam secara global, mencakup tujuh sektor dengan menyoroti area-area perkembangan yang potensial.
"Selama 1 dekade terakhir, laporan ini berhasil menjangkau lebih dari 101.000 pembaca di 85 negara, dengan lebih dari 14.150 unduhan laporan, dan lebih dari 1.570 sebutan di media. Belanja penduduk Muslim juga meningkat dari 1,62 triliun dolar AS di 2012 menjadi 2,29 triliun dolar AS pada satu dekade kemudian (2022)," ujarnya.