“Saya kira sangat terbatas. Hubungan ekonomi Indonesia–Malaysia tidak cukup besar. Malaysia pun bukan tujuan ekspor utama kita,” ujarnya.
Sementara itu, dia memperkirakan, ekonomi Malaysia tahun ini tetap bisa tumbuh positif. Namun, pertumbuhannya tidak besar.
Sekadar informasi, pemerintah Malaysia meluncurkan kembali stimulus ekonomi sebesar 40 miliar ringgit Malaysia atau setara Rp138,5 triliun untuk mengurangi dampak dari lockdown total yang dilakukannya.
Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit umum dalam merawat pasien Covid-19. Selain itu, mendukung kelangsungan bisnis dan membantu masyarakat yang terkenda dampak pandemi.
Selama lockdown total, mal di Malaysia akan ditutup sementara. Hanya 17 sektor layanan penting yang akan diizinkan beroperasi, di antaranya perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.