Dengan mendorong keterlibatan UMKM dan juga perusahaan skala besar dalam rantai nilai industri halal global, Ma'ruf menyebut, hal ini dapat mencapai dua tujuan sekaligus yaitu menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri serta sekaligus menjadi pemain global dalam industri produk halal.
Menurut data tahun 2018, Indonesia masih menjadi konsumen terbesar produk halal dunia dengan total belanja sebesar 214 miliar dolar AS, khususnya untuk produk makanan dan minuman halal. Sementara itu, kontribusi ekspor produk halal Indonesia baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia.
"Pasar ekspor produk halal masih didominasi oleh negara-negara yang bukan mayoritas berpenduduk muslim. Karena itu, visi pengembangan industri halal Indonesia adalah selain untuk mengisi kebutuhan domestik yang sangat besar, juga untuk memperluas peran dalam perdagangan produk halal global," ucapnya.