Hal tersebut terindikasi dari penjualan semen yang terkontraksi 10,5 persen yoy pada kuartal II tahun 2020, dari kuartal III tahun 2019 yang minus 1,8 persen yoy.
Kontraksi penjualan semen mengindikasikan investasi bangunan sepanjang periode Juli-September 2020 masih mengalami penurunan. Selain itu, investasi non-bangunan juga melambat terindikasi dari impor barang modal sepanjang kuartal ketiga 2020 yang terkontraksi 24,9 persen yoy dari kuartal III tahun 2019 minus 0,5 persen yoy.
Penjualan alat berat pada kuartal III 2020 pun juga terkontraksi 48,1 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun yang lalu yang minus 49,2 persen yoy.
Konsumsi pemerintah diperkirakan cenderung tumbuh positif pada kuartal III, yang didorong oleh peningkatan realisasi belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) serta penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN).