“Saya sebenarnya keberatan (harga beras naik). Cuma ya mau gimana, ini kan kebutuhan pokok dan harus ada,” kata Emah, Minggu (21/1/2018).
Emah akhirnya harus memutar otak, mulai dari memangkas belanja hariannya hingga menunggu pemerintah daerah setempat menggelar OP beras. Beruntung, doanya pun terjawab. Dia memanfaatkan OP beras tersebut dengan membeli dalam jumlah banyak karena khawatir komoditas pangan strategis ini harganya kembali meroket.
Meski tampak bersyukur, Emah tetap mengkritisi kualitas beras yang dijual dalam OP tersebut. Setelah diperhatikan, Emah memastikan, beras yang dijual setara dengan kualitas rastra.
“Kayak beras raskin cuma digiling. Ya gimana lagi ini kan keadaan, dan saya cari yang murah,” ujar Emah.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya meminta Perum Bulog mempercepat OP untuk menurunkan harga beras.
Pada awal tahun ini, pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras sebanyak 500.000 ton ke negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. Darmin mengatakan, Bulog saat ini sudah menyelesaikan proses tendernya.
"Kita minta Bulog operasi pasar full, karena kalau tidak, bisa tidak turun harga," kata Darmin.