JAKARTA, iNews.id - Kesejahteraan petani terus menjadi perhatian Kementerian Pertanian (Kementan). Selain mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan, juga terus dilakukan perbaikan infrastruktur dan penyediaan sarana usaha tani melalui mekanisasi pertanian.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Dadih Permana memproyeksikan, dampak dari modernisasi pertanian akan dirasakan dalam kurun beberapa tahun ke depan. Modernisasi pertanian juga akan menjadi solusi regenerasi petani.
"Investasi dalam pembangunan infrastruktur dan modernisasi pertanian akan memiliki dampak multiplier dalam 5 sampai dengan 10 tahun ke depan. Modernisasi pertanian juga akan menjadi magnit bagi pemuda untuk menggeluti pertanian,” ujar Dadih Permana dalam keterangannya, Rabu (23/1/2019).
Potensi penghematan akibat mekanisasi pertanian mencapai Rp24,5 triliun. Dalam usaha tersebut, Kementan telah menyalurkan bantuan alsintan sebanyak 415.051 unit dalam 4 tahun terakhir. Alsintan meliputi Rice Transplanter, Combine Harvester, Dryer, Power Thresher, Corn Sheller dan Rice Milling Unit (RMU), traktor dan pompa air.
“Modernisasi pertanian melalui mekanisasi merupakan solusi efisien menggantikan pola usaha tani manual. Mekanisasi juga sebagai solusi mengatasi berkurangnya tenaga kerja pertanian karena bermigrasi ke sektor industri dan jasa,” tuturnya.