Dalam dua kuartal terakhir 2020, terlihat jelas sektor swasta memang menurun drastis. Ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada dua kuartal tersebut mengalami pertumbuhan negatif. Pada kuartal kedua sempat minus 5,32 persen dan kuartal ketiga minus 3,49 persen.
"Saya berharap kalau investasi (sektor swasta) meningkat, maka kuartal IV mungkin bisa membaik," tuturnya.
Adanya perbaikan pertumbuhan ekonomi dari kuartal kedua ke kuartal ketiga seharusnya menjadi momentum yang membawa optimisme dan angin segar bagi kalangan pengusaha swasta, lantaran kondisi ekonomi Indonesia terus mengalami perbaikan yang signifikan. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong sektor swasta dengan berbagai stimulus yang sudah dibuat oleh pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk bantuan sosial yang diberikan pemerintah untuk memperkuat daya beli masyarakat.
"Tentu kita menunggu dari sektor swasta dalam bentuk investasi, sehingga kalau dalam bentuk investasi meningkat, maka kita yakin bahwa di kuartal IV akan lebih baik," ucapnya.
Pada 2021, berbagai lembaga sudah menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada zona positif. Pemerintah sendiri membidik pertumbuhan ekonomi yang positif, yaitu 5 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Ini membuktikan jika ketahanan ekonomi nasional cukup baik yang selanjutnya diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan dan optimisme sektor swasta untuk kembali berinvestasi.