BATAM, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong Batam menjadi pusat pengembangan klaster industri elektronik yang bernilai tambah tinggi. Upaya ini untuk mendukung implementasi Making Indonesia 4.0 karena industri elektronik merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan dalam penerapan teknologi di era revolusi industri keempat.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Batam memiliki peluang yang besar dalam industri elektronik karena 70 persen diisi oleh produsen elektronik beserta penghasil beragam komponen pendukungnya. Dengan memacu beberapa potensi industri berbasis elektronik, seperti industri maintenance, repair, and overhaul (MRO).
"Ini yang akan kami dorong siklusnya untuk melengkapi industri elektronik di Batam, dari industri recycle sampai yang memiliki nilai tambah tinggi," tuturnya dalam keterangan resminya, Minggu (15/4/2018).
Guna mengoptimalkan kemampuan industri elektronik di Batam, pihaknya terus berupaya menarik investor masuk lebih banyak agar semakin memperdalam struktur industrinya dan meningkatkan nilai tambah produknya terutama untuk memenuhi pasar ekspor.
"Kebanyakan industri di Batam itu untuk global market, karena potensinya dekat dengan Singapura dan lokasinya sangat strategis, sehingga harusnya bisa tumbuh lebih tinggi. Apalagi, pasar industri elektronik untuk komponen otomotif masih cukup besar," kata dia.