JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya untuk menciptakan tenaga kerja terampil dan inovatif yang mampu meningkatkan daya saing industri furnitur di dalam negeri. Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin telah memfasilitasi pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah.
“Keberadaan Politeknik Industri Furnitur ini harus bisa menjawab tantangan perkembangan industri dan tren pasar furnitur sekarang. Apalagi, industri furnitur merupakan sektor yang berbasis pada lifestyle,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meresmikan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, Kamis (10/1/2019).
Menperin menjelaskan, dalam upaya menggenjot daya saing industri furnitur, diperlukan kreativitas dan inovasi desain produk yang mengikuti selera pasar terkini agar mampu kompetitif hingga kancah global. “Artinya, industri furnitur harus mampu creating the needs, deliver the needs (menciptakan sekaligus memenuhi kebutuhan),” tuturnya.
Karena itu, Airlangga menyambut baik dengan penerapan sistem ganda (70 persen praktik dan 30 persen teori) pada proses pembelajaran di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu. “Konsep dual system yang dikembangkan Swiss tersebut, diyakini akan menghasilkan lulusan yang benar-benar sesuai kebutuhan masa depan, terutama dalam memasuki era industri 4.0,” kata dia.
Lebih lanjut menurut Menperin, memfasilitasi pembangunan politeknik di kawasan industri sebagai salah satu program prioritas Kemenperin dalam pengembangan pendidikan vokasi industri. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin tahun ini lebih fokus untuk gencar melakukan berbagai program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).