JAKARTA, iNews.id - Realisasi pencairan bantuan sosial (bansos) dalam APBN 2019 meningkat tajam pada tiga bulan pertama tahun ini. Per 31 Maret 2019, angkanya tembus Rp36,97 triliun atau naik 106,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menepis pencairan bansos yang meroket terkait dengan pemilu yang berlangsung bulan ini. Menurut dia, pencairan tersebut tidak terlepas dari alokasi anggaran bansos yang meningkat dibandingkan tahun lalu.,
"Tahun ini pemerintah memang sudah menanggarkan Rp224,41 triliun untuk bansos. Bansos kita tahu 2019 anggarannya memang lebih tinggi," kata Luky di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (22/4/2019).
Luky memaparkan, pencairan bansos yang naik tajam salah satunya disebabkan pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tahap kedua. Anggaran PKH 2019 mencapai Rp34,4 triliun menyasar 9,4 juta rumah tangga. Tiap keluarga dianggarkan Rp9-10 juta per tahun.
"Kita tambah PKH, sehingga volumennya meningkat. Hal ini merupakan bentuk keberpihakan Pemerintah kepada masyarakat miskin untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok," katanya.