"Defisit neraca perdagangan migas bulan Juli 2024 lebih dalam dari bulan sebelumnya atau bulan yang sama tahun lalu," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan neraca perdagangan Juli 2024 akan mengalami surplus USD2,67 miliar atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 2,39 miliar dolar AS.
"Peningkatan surplus perdagangan ini didorong oleh laju peningkatan ekspor yang melampaui laju peningkatan impor," jelasnya kepada iNews.id, Kamis (15/8/2024).
Josua memperkirakan kinerja ekspor pada Juli 2024 akan tumbuh 6,29 persen month to month (mtm) atau 6,2 persen year on year (yoy).
Menurutnya, kenaikan ekspor ini mempertimbangkan harga komoditas ekspor Indonesia yang cenderung meningkat seperti crude palm oil (CPO) yang tumbuh 2,6 persen mtm dan batubara tumbuh 1,8 persen mtm.